Daddy Loves You, Sweetheart

by prajuritkecil99
03:47 WITA

Alam masih hening. Syahdu..
Motor metik warna putih-biru melintas. Membelah jalan raya Trans Sulawesi. Deru mesin dan knalpotnya memecah sunyi. Sesekali pria tampan, baik hati dan tidak sombong yang mengendarainya tampak menggigil menahan dingin.

:p


Sudah dua pekan ini setiap pulkam ke Limboto saya baru balik ke Marisa pada Senin dini hari. Sekira jam ½ 4 lewat. Bukan di Ahad siang seperti biasanya. Maksudnya ini kalau pas saya lagi naik motor sendiri. Kalau pas lagi nebeng Rush-nya Kang Alee yaa sudah pasti setiap Senin dini hari.

Sebenarnya saya malas kalau harus balik ke Marisa Senin dini hari. Selain masih ngantuk dan udara yang dingin, ada beberapa hal yang saya benci dan takuti. Bukan takut hantu atau takut dibegal. Tapi takut kalau tetiba motor mogok atau mengalami bocor ban di tengah perjalanan. Kan nggak lucu kalau harus merana sendiri di kegelapan. Menuntun motor yang berat. Bertemankan nyamuk, hantu ataupun begal. Sekali lagi bukan takut hantu atau begal. Nggak suka aja sama mereka. *bhahaha.. alasan!!

Sedangkan untuk hal yang saya benci itu berkaitan dengan jarak pandang yang sangat terbatas. Kalau untuk mata minus masih bisa saya atasi dengan menggunakan kacamata. Tapi untuk penerangan jalan saya tidak bisa berbuat banyak. Saat melintasi bukit dan hutan-hutan kecil hanya bisa mengandalkan sinar bulan (jika ada) dan cahaya lampu depan motor yang cuma segitunya. Apalagi untuk tipe motor metik seperti yang saya punya cukup merepotkan ketika belok di tikungan tajam. Motornya sudah belok ke kanan atau ke kiri tapi headlamp masih nyorot lurus ke depan. Jadi teringat dulu ketika awal-awal baru pindah tugas ke Marisa setiap abis pulkam berangkat dari rumah ke Marisa tiap Senin dini hari. Beberapa kali hampir jatuh keluar jalur karena sangat gelap dan belum hapal medan. Belum lagi kalau harus berpapasan dengan kendaraan lain yang menyalakan lampu panjang. Bikin mata silau dan gelagapan.

Tapi perasaan malas itu seketika sirna setelah saya tepis jauh-jauh demi mendengar perkataan dari putri saya, Zhie. Setelah bosan bermain boneka dan masak-masakan dia duduk manja di pangkuan saya.

"Zhie senang kalau ada ayah. Zhie senang pergi ke taman, bermain.. kasih makan ikan di kolam dengan ayah.." katanya dengan sedikit manja.

Waktu itu saya kira mungkin dia sedang kangen biasa karena bertemu dengan saya hanya bisa pas akhir pekan. Jadi saya cuma memeluk dan menciumnya sembari mengucap jika saya juga senang bisa menemaninya bermain dan sangat menyayanginya. Tapi ketika Ahad siang saya packing dan bersiap-siap untuk balik ke Marisa tetiba dia datang dan minta dipeluk kemudian dengan sedikit merajuk dia melarang saya untuk balik ke Marisa. Meminta agar saya bekerjanya pindah ke tempat yang dekat dengan rumah saja. Bahkan sewaktu saya katakan jika belum bisa untuk pindah dia bilang agar saya bolos saja. :D

Akhirnya saya luluh juga demi mendapati pelukannya yang kian erat. Jadilah sekarang kalau pulkam tiap akhir pekan saya baru balik ke Marisa Senin dini hari. Alhamdulillah masih berkesempatan berkumpul dengan keluarga selama dua hari dua malam. Menjadi kebahagiaan tersendiri buat saya sebagai seorang ayah masih bisa menemani kedua putri tercinta - Chaca dan Zhie bermain, belajar dan membersamai tumbuh kembang mereka seiring berjalannya waktu.


Once Upon A Time at Pantai Pohon Cinta Marisa
once upon a time at Pantai Pocin Marisa

monggo dishare ^-^
 
Copyright © 2014 - prajuritkecil99™ - Powered by Blogger
Template by Creating Website - Published by Mas Template