feaTured post by prajuritkecil99™
≡ posTingan aNyar ≡

Belum Ada Judul

by prajuritkecil99
beberapa kali aku menemukan mimpiku sendiri terjerembab di depan pintu. kuyup oleh hujan. seperti pakaian kotor berulang kali kucuci dan kujemur di halaman luas. pada saat-saat seperti itu aku selalu ingat wajah dan matamu saat menatapku; selalu teduh dan meneguhkan. maka aku yakin pada akhirnya jarak hanya memisahkan raga. tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan mimpi, imaji dan kenangan yang kita semat bersama dalam rindu yang paling diam.


~quote: Helvi Tiana Rosa


biru jingga

Tiga Nasihat Pak Kyai

by prajuritkecil99
Tadi malam seolah dapat ide pengen nulis lagi di blog. Tapi setiba di kantor, setelah ngobrol ngalor-ngidul-ngetan-ngulon yang jelas dan yang tidak jelas malah gak jadi nulisnya. 😅

Ndilalah pengen buka webnya Gerai Dinar untuk mendapatkan pencerahan melalui artikel-artikelnya Dr. Muhaimin Iqbal. Ketemulah artikel "Tiga Nasihat Pak Kyai" yang menurut saya sangat bagus; sebagai pengingat buat kita semua, terlebih SAYA!!

Daripada blog saya kosong terus jadi angker, saya repost saja artikel beliau. Semoga tiap kebaikan yang ada terkait artikel ini menjadi penambah amal jariyah untuk beliau; insya Allah.

Oiya, kalau pengin baca langsung dari webnya, mungkin sekalian mau baca-baca artikel lainnya langsung aja klik di sini yaa..


Dari waktu ke waktu rumah Pak Kyai di kampung selalu kedatangan tamu yang menyampaikan segala urusannya. Pada umumnya, Pak Kyai selalu memiliki jawaban atau nasihat yang tepat untuk setiap tamu yang berkunjung kepadanya. Ada tiga nasihat utama yang selalu pas dan relevan bahkan untuk manusia modern di zaman ini.

Nasihat pertama adalah yang diberikan oleh Pak Kyai ketika yang berkunjung adalah para santrinya yang lagi belajar di pondok nya atau pun dari pondok-pondok lain di sekitarnya. Ketika menerima kunjungan para santri ini, nasihat Pak Kyai yang lebih suka menggunakan bahasa Jawa ini adalah 'sing rajin sinaune' atau dalam Bahasa Indonesia 'yang rajin belajarnya', dan para santri pun mahfum karena mereka memang lagi belajar, jadi mendapat nasihat semacam ini tentu sudah pada tempatnya.

Nasihat kedua adalah ketika yang datang para santri yang baru menyelesaikan pendidikannya yang hendak pulang kampung atau pindah ke perguruan lain atau kota lain. Maka, untuk mereka ini nasihat Pak Kyai adalah 'sing apik amale' atau 'yang baik amalnya', dan para santri senior ini pun paham dengan nasihat tersebut, karena umumnya mereka juga waktunya untuk mengamalkan ilmu.

Nasihat ketiga adalah ketika yang datang para alumni pesantren yang sudah malang melintang dengan karirnya masing-masing. Baik yang bekerja sebagai pengusaha, penguasa, legislatif, dan berbagai pekerjaan bergengsi lainnya. Nasihat Pak Kyai untuk mereka ini adalah 'sing akeh istighfare' atau dalam Bahasa Indonesia 'yang banyak istighfarnya'.

Beda dengan kelompok pertama dan kedua yang langsung paham dengan nasihat Pak Kyai, justru kelompok ketiga ini yang umumnya cenderung protes ketika dinasihati untuk banyak-banyak beristighfar. Namun, seolah Pak Kyai pun tahu apa yang difikirkan oleh kelopok ketiga ini, Pak Kyai pun memberi penjelasan khusus untuk nasihat bagi kelompok ketiga ini.

Istighfar bukan hanya untuk suatu kesalahan yang jelas, istighfar juga karena kekurangsempurnaan kita ketika kita berusaha, beramal, atau berbuat. Semakin banyak kita berbuat, akan semakin banyak kita berpeluang untuk berbuat salah, atau semakin banyak ketidaksempurnaannya atas perbuatan kita tersebut. Dengan istighfarlah kesalahan kita diampuni dan kekurangan kita insya Allah disempurnakan-Nya.

Lalu Pak Kyai memberi contoh, setiap kita selesai melaksanakan sholat, apa yang kita lakukan pertama kali setelah mengucapkan salam? Hampir pasti yang kita lakukan adalah beristighfar. Loh kan kita habis sholat, bukan habis bermaksiat? Mengapa harus beristighfar? Ya, karena sholat kita penuh diwarnai oleh berbagai kekurangan, dengan istighfar tersebut lah kita berharap Allah menerima dan bahkan menyempurnakan sholat kita yang penuh kekurangan tersebut.

Nasihat-nasihat Pak Kyai yang disampaikan dalam bahasa Jawa ini oleh orang yang tidak mengenalnya dengan baik sering diabaikan, padahal setiap nasihat beliau selalu ada yang mendasarinya di al-Qur'an. Untuk nasihat pertama misalnya, yang menyarankan agar para santri banyak dan rajin menuntut ilmu karena dengan ilmulah orang-orang yang beriman diangkat derajatnya.

"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat... " (QS 58:11).

Untuk nasihat agar kita beramal yang terbaik, itu adalah karena kita semua berada dalam kerugian, kecuali kita beriman, beramal sholeh, dan saling nasihat-menasihati dengan kebenaran dan kesabaran (QS 103:1-3), bahkan alasan kita hidup dan dimatikannya kita kelak adalah karena Allah ingin melihat siapa diantara kita yang paling baik amalnya.

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS 67:2).

Adapun nasihat untuk beristighfar, karena ini diperintahkan langsung oleh Allah agar para pemakmur bumi yaitu kita manusia yang ditunjuk sebagai wakil-Nya di muka bumi ini segera beristighfar.

"...Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS 11:61).

Dengan istighfar pula insya Allah kita akan diberi 'hujan yang lebat', ditambah harta dan anak, serta untuk kita dijadikan kebun-kebun dan sungai-sungai. (QS 71:10-12).

Tiga nasihat Pak Kyai tersebut sebenarnya bukan hanya untuk yang datang dan berkunjung ke beliau, nasihat ini juga sangat relevan untuk kita yang hidup di zaman modern dengan dipenuhi segala macam persoalan kehidupan ini. Kita perlu terus-menerus belajar, mengamalkan hasil pembelajaran kita, dan terus beristighfar. Melalui putaran tiga nasihat ini yang terus-menerus, maka kehidupan ini akan seperti bola salju atau puting beliung yang dari kecil berputar, berspiral dan terus membesar. Insya Allah..


ilmu - amal - istighfar
pict credited to GeraiDinar.com

[Masih] Tentang Senja

by prajuritkecil99
Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan.
Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang.

~Fiersa Besari~

senja di Gorontalo

Ketika Koboi Perbendaharaan Beraksi..

by prajuritkecil99
Saya sangat jarang memposting entah itu artikel maupun foto terkait kegiatan kantor di blog pribadi, apalagi di akun media sosial. Bukannya apa. Jujur saya tidak ahli di bidang jurnalistik sehingga khawatir jika postingan saya menyangkut organisasi tidak tersampaikan dengan baik dan malah dipersepsikan lain. Ampun dah..

Alasan lainnya karena sebagian besar (sebagian besar loh.. bukan semuanya..) teman di akun media sosial tidak terlalu antusias pada postingan yang nyerempet-nyerempet tentang kantor atau organisasi. Lebih demen sama postingan jalan-jalan atau kegiatan apa kek barengan teman atau keluarga yang terkesan santai dan tidak formal. Bahkan tak sedikit yang lebih menyukai postingan resep masakan meski itu cuma di-share dan tidak pernah dipraktekkan. 😅😅

Tapi supaya tidak dianggap seperti kacang yang lupa akan kulitnya,- sebagai pekerja yang tidak bangga dengan organisasinya, baiklah di postingan kali ini ceritanya seputar kegiatan instansi di mana saat ini saya bekerja. Itung-itung buat nambah postingan biar blog-nya gak tenggelam. Apalagi kabar-kabarnya Facebook mau diblokir. Kuy balik lagi kite nge-blog..

Jadi ceritanya di hari Sabtu-Ahad tanggal 21-22 April kemarin saya bersama rekan-rekan Punggawa K180 mengikuti kegiatan rakorwil di Kota Gorontalo. Buat yang belom tau apa itu rakorwil, itu kependekan dari Rapat Koordinasi Wilayah. Kegiatan rakorwil ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo dengan tema "Kerja Bersama Memperkokoh DJPb Dalam Mengawal APBN di Provinsi Gorontalo". Selain dari Kanwil, pesertanya juga berasal dari KPPN Gorontalo dan KPPN Marisa. Kalau belom tau KPPN itu apa, KPPN itu instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan Bendahara Umum Negara, penyaluran pembiayaan atas beban APBN, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut bisa search di google atau di youtube juga banyak.. 😎

Kembali pada kegiatan rakorwil tadi..


Keynote Speech by Kakanwil DJPb Provinsi Gorontalo
Keynote Speech by Kakanwil DJPb Provinsi Gorontalo


Di hari pertama materinya diskusi panel, sharing session terkait current issues dan dinamika organisasi khususnya di bidang perbendaharaan. Ada juga workshop terkait literasi. Kiat-kiat bagaimana kita bisa menulis atau menyajikan data dalam bentuk infografis. Harapannya, semoga para insan Perbendaharaan dapat berpartisipasi dalam penyampaian informasi dan publikasi terkait peran DJPb dalam pengelolaan keuangan negara. Atau setidaknya dapat mengolah data yang dimiliki untuk bisa ditampilkan dengan lebih menarik dan informatif bagi pihak yang membutuhkan. Syukur-syukur bisa memberikan nilai tambah demi kemajuan pembangunan,- minimal untuk daerah di mana Kanwil DJPb dan KPPN berada.


Sharing Session Day1
Diskusi Panel & Workshop Literasi


Masih di hari yang sama, pada malam harinya digelar acara family gathering. Temanya koboi. Entah mengapa harus koboi, yang pasti sih acaranya santai. Selain ajang unjuk bakat, juga sebagai sarana untuk lebih mempererat silaturahim antar pegawai dan keluarga besar lingkup Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo. Work-life balance coy! 😘


Unjuk Bakat Keluarga Besar Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo
unjuk bakat keluarga besar lingkup Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo


Nah, dari KPPN Marisa kemarin kita Punggawa K180 bawain lagunya Naff. Saya lupa judulnya apa. Reff-nya yang gini ini.. "meski tak seindah yang kau mau.. tak sesempurna SK yang semestinya.. namun aku mencintaimu.. sungguh mencintaimu.." 😜


Punggawa K180 in action
Perform ala Punggawa K180


Hampir tengah malam. Acara belum rampung. Separuh lebih masih betah bercengkrama. Saya ijin balik. Maunya langsung tidur, tapi keinginan ngopi ternyata lebih besar. Akhirnya barengan Gus Boy nyari kopi. Ngandelin Google Maps. Nemu kedai kopi yang dekat dengan penginapan. Ngopi lah kita..

Di hari Ahad kegiatannya outdoor. Bersih-bersih sekitaran danau plus donasi tempat sampah. Melakukan penanaman pohon dan pelepasan bibit ikan di Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango. Kegiatan ini selaras dengan komitmen organisasi dalam rangka turut berpartisipasi menjaga lingkungan melalui program "Perbendaharaan Go-Green". Selepas itu ada penandatanganan pakta integritas oleh para pejabat, lanjut makan siang dan penutupan yang mengambil tempat di Tiara Waterpark, Kota Gorontalo. Untuk acara terakhir saya tidak ikut. Langsung pulang ke rumah karena kondisi kurang fit alias my body not delicious.


Perbendaharaan Go-Green
Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo Peduli Lingkungan


Semoga rangkaian acara selama 2D1N kemarin bisa membawa berkah, memberikan dampak positif bagi organisasi dan lingkungan sekitar, kekompakan dan sinergi antar insan Perbendaharaan dapat ditingkatkan, sehingga apa yang diharapkan melalui lirik pada bait terakhir mars Perbendaharaan dapat tercapai. Hayoo, dah pada hapal mars Perbendaharaan belom?!

Cerita Akhir Pekan Dari Marisa

by prajuritkecil99
Sabtu kemarin adalah Sabtu yang penuh ujian dalam sejarah perjalanan pulang Marisa-Limboto.

Jarak 160km yang biasanya tertempuh dalam waktu 2½ jam kemarin memerlukan waktu dua kali lebih lama. Berangkat dari Marisa pukul 08:30 WITA sampai di Limboto sekira pukul 14:00 WITA. Bokong sampai panas. Leher, kaki dan tangan sampe pvegel-pvegel rasanya. 😧

Ujian pertama dimulai saat memasuki wilayah Tilamuta. Dashboard motor muncul indikator warna merah. Brenti di seputaran jembatan HM Soeharto. Googling. Hallo Google kenapa yaa sepeda motor saya muncul indikator warna merah?? 😝

Dan si-Mbah pun menjawab bahwa ternyata itu adalah pertanda overheat. Mesin mengalami panas yang berlebihan. Heran. Perasaan selama ini normal-normal aja. Bahkan awal-awal dulu malah sering Marisa-Limboto non stop.

Dari beberapa jawaban si-Mbah, solusinya adalah coba dinginkan dulu sekira 5-10 menit. Dan ternyata benar, setelah 5 menit istirahat sudah tidak muncul indikator warnah merah. Tapi tak berlangsung lama. Belum genap 2km muncul lagi. Brenti lagi. Cek air radiator di tangki cadangan masih ada koq. Ini kenapa yaa? Tanya lagi sama si-Mbah tapi beliau sudah menghilang. Tersebab tak ada sinyal. 😢

Bersyukur langit Boalemo belum terlalu menyengat. Semilir angin yang mampu menembus ketek dari sela-sela 4 lapis jaket-jaket-baju-kaos masih terasa svejuknya. Hehe..


Jalan Trans Sulawesi - Tilamuta
Trans Sulawesi - Boalemo


10 menit berlalu.

Jalan lagi. Brenti lagi. Jalan lagi. Brenti lagi. Bener-bener dapa soe orang Gorontalo bilang. 😑

Selepas Boliyohuto kehujanan. Berkah hujan. Indikator merah lama tak muncul. Hingga tiba di Isimu. Hujan pun usai. Berganti panas. Merah lagi. Brenti lagi. Jalan lagi.

Begitu seterusnya sampai (kalau tidak salah itung) 12x pit-stop termasuk istirahat sholat Duhur di Paguyaman.

Sebel memang. Tapi kemudian tersadar. Semua ini sudah kehendak Tuhan. Pasti ada maksud,- dan mungkin itu adalah yang terbaik buat saya menurut-Nya. Meskipun saya belum tau mengapa.


Cerita Akhir Pekan Dari Marisa
pit-stop
 
Copyright © 2014 - prajuritkecil99™ - Powered by Blogger
Template by Creating Website - Published by Mas Template