Assalamualaikum..
Merasa nggak, kalau waktu berlalu begitu cepat? Atau mungkin sebaliknya, melambat?
Kalau saya sih sering merasa betapa waktu berlalu begitu cepat. Perasaan masih pagi, barusan sampai di tempat kerja, ngopi-ngopi. Eeeh.. ternyata sudah sore menjelang malam, saatnya untuk kembali pulang. :D
Yang lebih sering lagi sih para pelaku LDL alias Long Distance Love. Bahkan mereka merasakan keduanya. Coba tanya kalau tidak percaya. Mereka yang mungkin karena tugas atau sesuatu yang lain sehingga di perantauan tarpaksa nge-'BuLok', pasti merasa seolah waktu berjalan sangat lambat, lelet banget mirip jaringan internet yang cuma GPRS. Tapi begitu ketemuan, yayang-yayangan, waktu terasa begitu singkat. Berlalu sangat cepat. Melesat bagai koneksi internet 3.5G! :p
Bersyukurlah bagi sobat yang merasa pergantian waktunya berlangsung cepat. Itu berarti kehidupan sobat penuh dengan kebahagiaan, insya Allah. Secara umum indikasinya kan seperti itu. Sesiapa yang merasa senang dan bahagia pasti akan merasa seolah waktu yang dimilikinya cukup singkat. Berlalunya begitu cepat. Sebaliknya bagi yang penuh duka dan sedang tidak bahagia, seolah waktu yang dimilikinya cukup panjang. Berlalunya sangat lambat. Biasanya ini berlaku juga bagi sesiapa yang sedang menunggu. Entah menunggu sesuatu entah menunggu seseorang. Bagi mereka yang penuh duka dan sedang tidak bahagia ini ibaratnya ingin menantikan terbitnya mentari esok pagi saja mungkin bisa sama seperti menunggu selesainya "Dunia Dalam Berita" di TVRI pada jaman dahulu kala. Hanya 30 menit tapi terasa seabad lamanya! :D
Begitulah.. 'Relativitas Waktu' bang Einstein memberikan istilahnya.
Terlepas dari apakah terasa cepat atau lambat, yang harus kita sadari adalah kenyataan bahwa pergantian waktu toh tetap terjadi. Seperti saat ini, kala ramadhan datang kembali. Itu berarti setahun sudah waktu yang kita telah sama-sama lewati, dari ramadhan tahun kemarin hingga ramadhan tahun ini.
Ramadhan..
Yaa, 'Bulan Puasa' kebanyakan orang menamai. Mungkin tepatnya satu hari lagi, atau dua hari, atau bahkan ada yang tiga hari lagi baru memulai. Pastinya hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Yang terpenting bagi saya dan sobat semua yang beragama Islam nantinya wajib untuk berpuasa! Itu saja. Jangan lagi deh kita pakai berselisih segala, gontok-gontokan bahkan sampai saling bermusuhan hanya gegara beda pendapat penetapan satu ramadhan-nya kapan. Itu sama sekali nggak penting! Toh dulu-dulu juga pernah berbeda. Sering malah. Mending sama berdoa agar kita benar-benar beroleh kesempatan untuk dapat membersamai ramadhan tahun ini dan insya Allah tahun-tahun berikutnya.
Anyway.. mungkin sudah terlambat yaa jika saya bicara tentang persiapan jelang datangnya tamu yang mulia ini. Mengapa baru sekarang, kemarin-kemarin ke mana ajah? :p
Well, better late than none. Nggak ada salahnya juga kan? Why not gitu loh?! Daripada cuma bertengkar, atau daripada tidak sama sekali kan mending tetap saling berpesan dalam hal kebaikan, meski sudah 'injury time'. Mengingatkan untuk sama-sama bersiap, bersuka cita, memantaskan diri, terus meningkatkan dan memperbaiki amalan dalam rangka menyambut dan mengisi ramadhan kini dan nanti.
Benar begitu sobat? ^.^
Merasa nggak, kalau waktu berlalu begitu cepat? Atau mungkin sebaliknya, melambat?
Kalau saya sih sering merasa betapa waktu berlalu begitu cepat. Perasaan masih pagi, barusan sampai di tempat kerja, ngopi-ngopi. Eeeh.. ternyata sudah sore menjelang malam, saatnya untuk kembali pulang. :D
Yang lebih sering lagi sih para pelaku LDL alias Long Distance Love. Bahkan mereka merasakan keduanya. Coba tanya kalau tidak percaya. Mereka yang mungkin karena tugas atau sesuatu yang lain sehingga di perantauan tarpaksa nge-'BuLok', pasti merasa seolah waktu berjalan sangat lambat, lelet banget mirip jaringan internet yang cuma GPRS. Tapi begitu ketemuan, yayang-yayangan, waktu terasa begitu singkat. Berlalu sangat cepat. Melesat bagai koneksi internet 3.5G! :p
Bersyukurlah bagi sobat yang merasa pergantian waktunya berlangsung cepat. Itu berarti kehidupan sobat penuh dengan kebahagiaan, insya Allah. Secara umum indikasinya kan seperti itu. Sesiapa yang merasa senang dan bahagia pasti akan merasa seolah waktu yang dimilikinya cukup singkat. Berlalunya begitu cepat. Sebaliknya bagi yang penuh duka dan sedang tidak bahagia, seolah waktu yang dimilikinya cukup panjang. Berlalunya sangat lambat. Biasanya ini berlaku juga bagi sesiapa yang sedang menunggu. Entah menunggu sesuatu entah menunggu seseorang. Bagi mereka yang penuh duka dan sedang tidak bahagia ini ibaratnya ingin menantikan terbitnya mentari esok pagi saja mungkin bisa sama seperti menunggu selesainya "Dunia Dalam Berita" di TVRI pada jaman dahulu kala. Hanya 30 menit tapi terasa seabad lamanya! :D
Begitulah.. 'Relativitas Waktu' bang Einstein memberikan istilahnya.
Terlepas dari apakah terasa cepat atau lambat, yang harus kita sadari adalah kenyataan bahwa pergantian waktu toh tetap terjadi. Seperti saat ini, kala ramadhan datang kembali. Itu berarti setahun sudah waktu yang kita telah sama-sama lewati, dari ramadhan tahun kemarin hingga ramadhan tahun ini.
Ramadhan..
Yaa, 'Bulan Puasa' kebanyakan orang menamai. Mungkin tepatnya satu hari lagi, atau dua hari, atau bahkan ada yang tiga hari lagi baru memulai. Pastinya hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Yang terpenting bagi saya dan sobat semua yang beragama Islam nantinya wajib untuk berpuasa! Itu saja. Jangan lagi deh kita pakai berselisih segala, gontok-gontokan bahkan sampai saling bermusuhan hanya gegara beda pendapat penetapan satu ramadhan-nya kapan. Itu sama sekali nggak penting! Toh dulu-dulu juga pernah berbeda. Sering malah. Mending sama berdoa agar kita benar-benar beroleh kesempatan untuk dapat membersamai ramadhan tahun ini dan insya Allah tahun-tahun berikutnya.
Anyway.. mungkin sudah terlambat yaa jika saya bicara tentang persiapan jelang datangnya tamu yang mulia ini. Mengapa baru sekarang, kemarin-kemarin ke mana ajah? :p
Well, better late than none. Nggak ada salahnya juga kan? Why not gitu loh?! Daripada cuma bertengkar, atau daripada tidak sama sekali kan mending tetap saling berpesan dalam hal kebaikan, meski sudah 'injury time'. Mengingatkan untuk sama-sama bersiap, bersuka cita, memantaskan diri, terus meningkatkan dan memperbaiki amalan dalam rangka menyambut dan mengisi ramadhan kini dan nanti.
Benar begitu sobat? ^.^
pict by googling