Lagi.. Lagi.. Lagi dan Lagi..

by prajuritkecil99
Tiga-empat bulan terakhir ini saya selalu berangkat dari rumah ke Marisa sekira jam 5 pagi. Setelah shalat Subuh. Setelah baku polo deng ciom wahor li tuan putri. o_O

Alhamdulillah selama ini masih keburu. Bisa tiba di tempat kerja sebelum jam 7:30 WITA.

Tapi tidak demikian pagi tadi. Baru jam 4 saya sudah start dari rumah. Seperti yang dulu-dulu. Singgah shalat Subuh di salah satu masjid di desa Bakti, kecamatan Pulubala. Sebenarnya saya lebih senang berangkat dari rumah dalam kondisi sudah shalat Subuh. Tidak perlu repot-repot buka jaket dan jas hujan yang sampai empat lapis untuk mengambil air wudhu. Sudah begitu, tidak semua masjid menyediakan tempat air wudhu. Pernah dulu harus blusukan ke rumah-rumah warga demi mencari dan meminta air buat wudhu. Jadi merepotkan. Masih untung bukan dikira maling ayam. x_x

Bisa aja siih dari rumah wudhu terlebih dahulu. Tapi yaa gitu deh. Belum sampai masjid sudah batal duluan wudhunya. Mungkin karena jalannya terlalu bumpy kadang bisa sampai kentut saat berakselerasi. *haiiiissh :p

Tapi mau gimana lagi. Show must go on. Senin kali ini saya harus berangkat jam 4 pagi.

Ini semua karena kecelakaan yang saya alami pada Sabtu kemarin. Seperti biasanya, Sabtu pagi selepas Subuh saya mudik ke Limboto. Sepanjang perjalanan lancar jaya. Hingga tiba di depan kantor PDAM Limboto peristiwa nahas itu terjadi. Ceritanya saya bermaksud untuk berbelok di depan kantor PDAM Limboto. Sengaja melawan arus karena jaraknya lebih dekat ke rumah dan kebetulan jalur sedang sepi, tidak ada kendaraan yang melintas. Karena fokus mengamati ke depan jauh, khawatir jika tiba-tiba ada kendaraan yang muncul dari pertigaan dan melintas ke jalur tersebut,- saya jadi lengah tidak memperhatikan separator jalan. Sempat sekilas melihat namun karena kurang jeli sehingga menabrak separator tersebut. Motor oleng dan saya pun terjatuh. Ironisnya, tempat di mana saya terjatuh itu berjarak tak lebih dari 10 meter dari rumah!

Kaki kanan-kiri lecet. Dada sakit entah menghantam setir atau dashboard. Tangan kanan memar kebiruan. Gagang kacamata patah. Motor tidak bisa pakai standar tengah dan setirnya agak bengkok.

Akhirnya pagi tadi pinjam motor milik bapak mertua yang biasanya dipakai istri buat antar-jemput Chaca & Zhie sekolah. Tidak berani ngebut. Maka dari itulah jam 4 pagi saya sudah start dari rumah. Kalau berangkatnya jam 5, sudah pasti tidak akan keburu. Limboto-Marisa yang berjarak 160 KM itu tidak akan cukup ditempuh dalam waktu 2,5 jam.

Ngomong-ngomong tentang kecelakaan, ini adalah kali keempat yang saya alami. Sebelumnya terakhir jatuh pada bulan Februari 2015. Waktu itu saya ditabrak anjing ketika sedang menuju ke tempat kerja untuk lembur.

Mungkin kecelakaan ini sebagai pengingat lagi, lagi, lagi dan lagi untuk saya agar terus berhati-hati. Agar nurut sama nasihat istri dan kedua putri tercinta untuk tidak laju-laju uwty.. :D

Kalau biasanya lari 90 atau 100, tadi cuma di kisaran 60. Jadi bisa lebih detil mengamati kanan-kiri. Di Bongo Nol berhenti bukan sekadar mampir SPBU tapi juga bisa melihat sekilas aktivitas pasar Senin. Di 'Tanjakan Hati-hati' bisa berhenti sebentar menikmati pemandangan dan semburat jingga mentari. Asiik, meskipun yaa berasa lebih capek dan bokong panas karena kelamaan di atas motor. x_x

Tapi setidaknya ada pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan ke tempat kerja tadi pagi. Apa itu? Yakni belajar untuk istiqamah. Ternyata istiqamah itu tidak mudah, meski ia hanya sebatas menahan tarikan gas agar tetap konstan di kisaran 60 KM/Jam. Kadang seringnya tanpa disadari tangan ini gas pol terus sampai mentok. Kalau sudah mentok sesuai kapasitasnya yaa memang konstan juga siih.. tapi itu namanya pasrah, bukan lagi istiqamah. :p


prajuritkecil99 lagi narik becak
supaya tidak ngebut mending naik becak aja kali yaa..
monggo dishare ^-^
 
Copyright © 2014 - prajuritkecil99™ - Powered by Blogger
Template by Creating Website - Published by Mas Template