Ingatlah Tiga Hal Ini..

by prajuritkecil99
Seorang lelaki sedang berjalan di tengah hutan belantara. Tiba-tiba terdengar suara gemeresek yang makin lama makin keras dan makin mendekat. Sebelum melihat apa yang didengarnya tersebut ia memutuskan untuk berlari sekencangnya. Ternyata pilihannya tepat. Suara itu terus mengejar dengan cepatnya dan ketika sempat menoleh ia melihat seekor singa besar yang siap menerkamnya.

Dipercepat larinya sekuat tenaga, tetapi sang singa tidak kalah cepatnya. Karena tidak berpikir panjang asal lari saja sekuatnya, lelaki itu akhirnya terjerembab ke dalam sumur tua. Beruntung ia sempat menangkap akar pohon yang bergelantungan sehingga tidak langsung jatuh ke dasar sumur.

Melihat ke atas di mulut sumur tampak sang singa berputar-putar sambil menunjukkan giginya yang tajam siap menerkam. Lelaki itu pun menunduk ingin mengetahui apa yang ada di bawah sana. Betapa terkejutnya karena yang ada di bawah sana, di dasar sumur adalah seekor ular raksasa yang sudah membuka matanya sambil berusaha menegakkan tubuh untuk bisa mencaploknya.

Di tengah kepanikannya itu ia masih bisa mendengar suara gemericit yang ternyata suara tikus-tikus yang sedang mengerati akar pohon yang ia pakai untuk bergelantungan. Sebelum akar pohon itu putus, ia menjejakkan kakinya ke dinding sumur agar bisa terus bergerak dengan akar pohon dan tidak memberi kesempatan tikus-tikus untuk terus mengerati akar pohon itu lebih jauh.

Ketika berayun ke kanan dan ke kiri inilah badan dan lengan lelaki itu menyentuh dinding sumur yang lengket. Diamatinya apa yang lengket-lengket itu, diciumnya dan ternyata berbau harum. Penasaran dengan bau tersebut si lelaki mencoba menjilatnya dan ternyata terasa manis. Ia terus menikmati rasa manis itu sampai terlupa apa yang ada di atas sana dan apa yang menunggunya di bawah.

Lelaki itu kemudian terbangun sambil terengah-engah. Ternyata ia baru saja bermimpi buruk.

Penasaran dengan mimpi buruk itu, esok harinya ia menemui Pak Kyai yang dianggap bisa menafsirkan mimpinya. Setelah menceritakan apa yang dialami, giliran Pak Kyai yang kemudian memberikan tafsirnya.

"Adapun singa itu adalah malaikat maut yang terus mengejarmu.." kata Pak Kyai.

"Sedangkan sumur dan ular di dalamnya adalah kuburmu..".

Pak Kyai melanjutkan, "Akar pohon adalah usiamu.." dan ia kemudian menutup takwilnya, "Tikus-tikus itu adalah siang dan malam (waktu) yang akan terus menggerogoti usiamu sampai habis!".

Merasa masih ada satu yang belum ditakwilkan oleh Pak Kyai, lelaki itu bertanya lagi, "Lha yang rasanya manis tadi apa Pak Kyai?".

Pak Kyai pun menjawab, "Itulah manisnya kehidupan yang membuat engkau lupa adanya malaikat maut yang mengejarmu, lupa jatah usiamu yang semakin habis dan lupa pula adanya kuburan yang menantimu..".


***


Yuhuuu.. assalamualaikum jamaah blogger yang berbahagia.. 😄

Cerita di atas adalah karya Dr. Muhaimin Iqbal dalam artikelnya yang berjudul "Pak Kyai Dengan Tiga Hal". Sengaja saya repost bukan bermaksud untuk menandingi iklan sirup Marjan.

Lhaah?!

Diakui atau tidak, iklan sirup yang setali tiga uang sama pelapak kurma pinggir jalan itu selama ini cukup setia dan istiqamah mengingatkan kita bahwa sebentar lagi bulan puasa akan tiba. Bahkan mungkin sebagian kita musti bersyukur dengan iklan yang tayang khusus jelang Ramadhan dan Idul Fitri tersebut, karena bisa jadi kalau tidak ada iklan tersebut kita bakal lupa, terus-menerus terlena dengan urusan dunia. Tidak sadar bahwa ternyata saat ini sudah satu tahun dari Ramadhan sebelumnya.

Tapi.. untuk mengingatkan bahwa sudah saatnya mau puasa kenapa musti dengan cerita tentang kematian gitu sih? Emang nggak ada yang lain? Cerita yang lain kan masih banyak?! Tentang keteladanan atau apa gitu yang bisa bikin semangat.

Yaa, sebenarnya tidak ada maksud apa-apa selain mengingatkan. Saya pilih cerita ini juga bukan untuk serem-sereman. Biar dapat feel-nya aja. *eaaa 😛

Mungkin supaya nuansa religinya lebih berasa. Biasanya kan kalau sudah ingat mati gitu kita jadi lebih religius, jadi lebih rajin beribadah. Gitu aja siih. Kalau ternyata ada yang bilang "sok alim lo!" atau "percuma rajin beribadah kalo cuma sebulan aja!" -dlsb,- itu perkara lain. Biarin aja. Nggak perlu diambil hati. Urusan kita beribadah itu dengan Tuhan, bukan dengan mereka. Bukankah Tuhan itu Maha Pemurah, tak akan melupakan kita meskipun kita kadang sering melupakanNya.


Wisata Halal Marisa
semoga tiap masjid selalu ramai bukan hanya saat pekan pertama Ramadhan


Saya cuma yakin, kasih sayangNya itu jauuuuuuuuuh melebihi kasih sayang dari siapapun,- apalagi dari mantan. *ehh 🙊

Bahkan senantiasa tercurah, lebih-lebih bagi hamba yang ingin mendekatkan diri kepadaNya. Iya apa iya?!

Siapa tau Ramadhan kali ini menjadi momentum kita yang semula ibadahnya apa adanya bisa berubah menjadi istimewa. Bukan istimewa di mata manusia tapi di mata Tuhan Sang Maha segalanya. Atau bisa jadi Ramadhan kali ini adalah Ramadhan terakhir kita. Toh kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada hari kemudian. "We never know what will happen in the future.." orang Limboto bilang. 😆

Maka meskipun mungkin untuk pertanda akan dimulainya bulan puasa ini sebagian kita masih diingatkan sama iklan sirup Marjan, semoga kita tidak pernah lupa akan adanya tiga hal yang tidak bisa kita elakkan tadi,- yakni malaikat maut yang terus mengincar, usia yang semakin habis dan kuburan yang menanti.

Selamat menyambut Ramadhan. Semoga kita beroleh kesehatan dan kekuatan sehingga bisa menunaikan puasa dan semua amaliah Ramadhan dengan baik.

Satu yang tidak kalah penting: jangan lupa siapin kue yang banyak beserta aneka olahan kurma dan minuman dari sirup Marjan, karena siapa tau di Idul Fitri nanti rumah Anda mendapat kunjungan dari saya sekeluarga. *masih_lamaaa 😆
monggo dishare ^-^
 
Copyright © 2014 - prajuritkecil99™ - Powered by Blogger
Template by Creating Website - Published by Mas Template